Jepang telah mengkonfirmasi keberadaan terowongan di bawah permukaan Bulan

1 21. 10. 2017
Konferensi internasional eksopolitik, sejarah, dan spiritualitas ke-6

Badan Antariksa Jepang (JAXA) baru-baru ini mengirim wahana orbit ke bulan Selene. Probe dapat memeriksa objek di bawah permukaan. Teknologi yang sama digunakan terutama oleh perusahaan pertambangan untuk mencari kekayaan mineral dan minyak bumi. Militer menggunakan prinsip serupa untuk mencari perlindungan dari lawan-lawannya.

Penyelidik Jepang Selene menemukan terowongan kontinu di bawah permukaan dengan lebar 100 meter dan panjang setidaknya 50 km. Motif penemuan ini adalah lubang masuk di permukaan Bulan berukuran 50 × 50 meter.

Media arus utama menyajikan terowongan sebagai peluang kolonisasi, karena akan memudahkan untuk menciptakan kondisi yang sesuai bagi orang-orang dengan suhu stabil, tanpa risiko tabrakan dengan meteorit kecil dan menyaring radiasi dari ruang sekitarnya.

Fluktuasi suhu di permukaan Bulan berkisar ± 150 ° C, tergantung apakah permukaan tersebut diterangi oleh Matahari atau tidak. Suhu pada kedalaman satu meter kemudian distabilkan pada kira-kira -35 ° C.

JAXA: Visualisasi terowongan yang ideal

Archaeoastronauts dan beberapa ilmuwan (misalnya Richard C. Hoagland, Michael Bara, JE Brandenburg) menunjuk keberadaan ruang bawah tanah Bulan jauh sebelum penemuan saat ini. Menurut beberapa ide, seluruh bulan seharusnya berlubang. Jika kita memperhitungkan bahwa sisi berlawanannya ditempati oleh peradaban lain, seperti yang ditunjukkan oleh foto-foto misi penyelamatan Apollo Ken Johnston, maka kemungkinan besar tidak hanya terowongan itu ada, tetapi mereka sudah digunakan oleh orang lain.

Artikel serupa