Para ilmuwan memprediksi peningkatan berbahaya di tingkat samudra dunia

25. 01. 2024
Konferensi internasional eksopolitik, sejarah, dan spiritualitas ke-6

Laut merespon perubahan iklim lebih cepat dari yang diharapkan, dan pada akhir abad ini, ia dapat meningkatkan levelnya lebih dari satu meter.

Telah terbukti bahwa tingkat lautan dunia sangat sensitif terhadap perubahan suhu rata-rata sistem iklim bumi. Selama abad ke-20, ini meningkat pada tingkat yang berbahaya dan dinamika proses ini tidak akan berubah dalam waktu dekat.

Dalam edisi terbaru Prosiding National Academy of Sciences, dua makalah telah diterbitkan yang mempelajari tanggapan lautan terhadap perubahan iklim selama beberapa milenium.

Penulis artikel pertama adalah ilmuwan dari Singapura, Eropa, dan AS, yang bekerja di bawah bimbingan Profesor Stefan Rahmstorf dari Universitas Potsdam. Kelompok ini telah merekonstruksi dinamika perubahan permukaan laut selama 3000 tahun terakhir.

Untuk melakukan ini, para ilmuwan menggunakan data geologi dan sedimen cangkang protista laut kecil, kumbang peregrine, yang terbawa ke darat oleh air pasang dan tetap terkubur di bawah lapisan alluvium.

Penelitian ini dilakukan di pantai 24 di seluruh dunia, dari Selandia Baru hingga Islandia. Setelah selesai, penulis mempresentasikan hasil, antara lain, misalnya, bahwa periode penurunan suhu menit antara tahun 1000 - 1400 (sekitar 0,2oC) menyebabkan penurunan permukaan laut dengan ketinggian delapan sentimeter.

Sebagai perbandingan, hanya selama abad ke-20 levelnya meningkat sebanyak 14 sentimeter, dan pada akhir abad ke-21 akan bertambah 24 hingga 130 sentimeter lagi, tergantung pada laju akumulasi gas rumah kaca di atmosfer.

Kesimpulan yang sama dicapai oleh penulis dari penelitian serupa yang dilakukan oleh sekelompok rekan Rahmstorf dari Universitas Potsdam, dipimpin oleh Ricardo Winkelmann.

Para peneliti telah mengembangkan model komputer tentang pengaruh iklim pada permukaan laut dan menyajikan tiga skenario yang mungkin untuk pembangunan di abad ke-21. Kenaikan level pada 2100 sebesar 28 - 56, 37 - 77 dan 57 - 131 sentimeter. Perkiraan ini sejalan dengan perkiraan resmi Panel Internasional tentang Perubahan Iklim (IPCC) di PBB.

Kenaikan permukaan laut dianggap sebagai ancaman serius bagi kota, negara pulau, dan negara yang relatif rendah dibandingkan dengan permukaan laut, seperti Belanda atau Bangladesh. Peningkatan dua meter akan menjadi bencana nyata dan jutaan orang akan kehilangan rumah mereka.

Namun, negara-negara kaya dapat membayar pembangunan kanal, jembatan, dan bendungan yang mahal untuk memperkuat garis pantai dan infrastruktur mereka.

Artikel serupa